Selasa, 17 Mei 2016

PEMESAAN

Hubungi kami via:

WA/sms/telpn : 082112643169
Untuk konsultasi, pemesanan, penawaran, atau desain yang ingin dibuat. Kemudian kami akan membalas konfirmasi pesanan, jumlah ongkos kirim dan total biayanya.
 
ALAMAT
 
Jl. Mahali Rt. 04/02 No. 31A
Pondok Cina. Depok

Pengiriman

Setelah melakukan pembayaran, selanjutnya kami melakukan pengerjaan sesuai dengan yang anda pesan, setelah itu kami akan mengirim barang pesanan melalui ekspedisi darat / udara. Jika pengiriman terlambat, maka kami akan mengganti rugi 10% dari biaya pemesanan.

JENIS-JENIS ALAT SABLON

Dalam proses sablon kaos manual alat utama yang harus ada adalah stencil. Stencil terdiri atas frame danmesh (screen). Frame adalah bingkai dari stencil yang biasanya terbuat dari aluminium. Fungsi dari frame ini adalah sebagai pegangan mesh, agar lembaran mesh kencang sesuai dengan yang diinginkan. Mesh adalah lembaran polyester berupa anyaman dengan lubang-lubang halus sebagai tempat keluarnya tinta ketika mencetak design ke media kaos. Besarnya lubang pada mesh bermacam-macam tergantung type. Dalam memilih besar kecilnya lubang mesh, dipengaruhi oleh jenis tinta yang dipakai dan desain yang akan dicetak.
Agar mesh terpegang kuat ke frame dengan kekencangan seluruh permukaan mesh seragam maka mesh harus dilekatkan ke frame dengan tape. Jenis tape yang digunakan tergantung dari tinta yang akan digunakan. Tape ini selain berfungsi sebagai pengikat mesh ke frame juga untuk mencegah agar tinta tidak bocor atau menyisip ke celah antara mesh dan frame. Tape yang digunakan adalah yang biasa terpapar sinar UV dan tinta water base.Sebelum stencil digunakan, mesh atau screen harus dilakukan proses pre-press. Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan lubang-lubang mesh dari kotoran yang menyumbat. Karena lubang yang tersumbat akan mempengaruhi desain yang tercetak ke kaos. Untuk menghilangkan kotoran yang menyumbat bisa digunakan alat-alat seperti, tape untuk emulsi khusus atau pin untuk menusuk kotoran yang menyumbat.

Jika menggunakan alat bantu, sebelum proses penyablonan dilakukan stencil harus dipasang ke mesin printing (pemegang stencil), mesin pemegang stencil ini ada tiga jenis yaitu flat-bed, cylinder dan yang saat ini paling banyak digunakan adalah jenis rotary. Namun dalam prakteknya screen atau stencil bisa dipakai tanpa alat bantu.Selanjutnya kaos yang menjadi media sablon disetting pada papan (biasanya terbuat dari triplex) yang khusus dibuat sebagai fixture untuk memegang kaos agar tidak berkerut dan bergeser saat proses penyablonan.Kemudian tinta dituangkan di permukaan mesh/screen dan diratakan menggunakan sendok plastik sesuai dengan desain yang akan dicetak. Pada saat menuangkan dan meratakan tinta, stencil harus diangkat atau tidak menempel ke kaos karena tinta yang keluar dari lubang mesh bisa mengotori kaos.Saat tinta sudah dituangkan ke permukaan mesh maka proses penyablonan siap dilakukan. Letakkan stencil pada permukaan kaos dan beri tekanan secukupnya. Sapukan tinta menggunakan squeegee(rubber blade atau pisau karet), atau disebul rakel. Berikan tekanan pada squeegee sesuai dengan ketebalan tinta yang ingin tercetak pada kaos. Sapuan squeegee dilakukan dari arah depan menuju ke area yang lebih dekat di depan operator. Sapuan squeegee harus dilakukan ke satu arah tidak boleh bolak-balik arahnya.

SABLON MANUAL RUBBER

Sablon manual dengan pasta rubber paling umum digunakan. Berikut ini langkah-langkah sablon kaos manual menggunakan pasta rubber:
Langkah yang pertama adalah oleskan emulsi film pada permukaan screen. Anda bisa menggunkan spatula atau sendok plastik yang tipis untuk meratakan emulsi film ke seluruh permukaan screen. Pastikan ada bagian screen yang tidak terlapisi emulsi film kira-kira selebar 1 – 2 inch dari frame. Untuk mengoleskan emulsi film ini harus dilakukan di ruang gelap.
Gunakan squeege untuk meratakan emulsi film di permukaan screen agar ketebalannya sama dan seragam. Biarkan beberapa menit hingga emulsi film mengering.
Print gambar desain yang akan disablon. Desain yang diprint harus hitam putih, resolusi gambar dibuat sebaik mungkin. Media cetak terbaik adalah kertas kalkir yang bisa didapat di toko alat tulis terdekat.
Desain yang telah diprint letakkan pada screen yang telah diolesi emulsi film dan telah kering. Pastikan kertas desain melekat rata tidak menggelembung, tidak berkerut dan tidak terlipat karena akan mempengaruhi hasil desain yang dibuat filmnya pada screen.Timpa kertas desain yang menempel pada screen dengan busa dan pemberat yang rata, misalkan kaca berat.Tutup screen, busa dan pemberat dengan plastik sampah warna hitam. Karena dengan menggunakan plastik sampah mempermudah daam membersihkan tempat kerja, karena emulsi film yang berceceran di plastik sampah tinggal dibuang saja, sehingga tidak mengotori tempat kerja.
Nyalakan lampu UV atau lampu neon dan biarkan menyala sekitar 10 menit.
Cuci screen yang telah dipanasi dengan hati-hati. Pada saat membersihkan bagian yang bukan gambar desain emulsi filmnya tetap melekat, sedangkan bagaian gambar desain emulsi filmnya akan rontok, dibagian ini lah tinta plastisol akan masuk ke kaos.
Setelah dicuci biarkan screen kering.
Tutup bagian-bagian berlubang yang tinta tidak diperbolehkan keluar ke kaos, terutama bagian yang dekat dengan frame yang memang tidak dilapisi emulsi film. Untuk menutup screen ini gunakan tape yang biasa digunakan untuk mengecat.

Letakkan kaos pada meja sablon. Pastikan kaos dalam kondisi rata dan cukup kekencangannya, kaos jangan sampai terlipat dan ada tonjolan atau bergelombang. Karena hal ini bisa mempengaruhi kualitas hasil sablon.
Turunkan screen.
Keluarkan pasta rubber ke screen sepanjang desain yang akan dicetak. Aduk dan padatkan rubber diatas screen sepanjang desain.
Tarik rubber pasta sepanjang screen menggunakan squeege. Berikan tekanan secukupnya agar rubber yang keluar dan melekat pada kaos sesuai dengan desain yang diinginkan.